Jumat, 13 Mei 2016

SEUNTAI SALAM DALAM DOA



ialah bahagia yang dibahasakannya oleh tawa
rona bias di binar mata
jadikan taman taman bunga bermekar di dada

ialah setangkup harap melangit sore ini
selengkung senyum terpatri
di palung hati

ialah yang mengukir salam diamdiam
di setiap detik yang mendetak perlahan

duhai ...
apatah bisa kusimpan waktu?
sedang senyum seperti hendak kukemas saja
di jantung hati yang cemas
di embus napas yang hempas
dan di kelekar tawa lepas

di sana
di kedalaman rasa
pada jiwa yang ada nama

bilakah ejaan diriku berdenyut di nadimu?

jika singgasana rahasia itu belum terwarna
bisakah kubagi biruku di sana?

pada Yang memberi bahagai
kini kutitipkan seuntai salam dalam doa

Kota Istimewa, 13-05-2016


2 komentar:

  1. Bagus, Kak. Puisimu mulai kembali bernyawa.

    Dan aku ... mulai rindu berpuisi.
    Belakangan aku kerap membaca puisi secara tak disengaja.

    BalasHapus
  2. Makasih adek ^^

    ayoo ta kita duet lagi :D

    BalasHapus

Harap tinggalkan komentar. :D