Rabu, 11 Mei 2016

BELAJAR NGEBLOG PART 3 "Nulis apa hari ini?"

"Nanako, mau nulis apa hari ini?" 

Kurang lebih seperti itu kalimat pembuka di blog seorang teman. Membuat saya tergelitik, sebagai penulis pemula terkadang kita mengalami kebingungan dalam memulai sebuah tulisan, menimbang-nimbang apakah ide atau gagasan yang kita miliki benar-benar layak untuk ditulis. Apakah manfaat dari kalimat-kalimat dapat terserap pembaca?  Segudang pertanyaan muncul ketika seorang penulis pemula ingin mengasah penanya. Wajar jika kita kebingungan mencari ide yang pas, tapi kita tak harus begitu saja membiarkan informasi di sekitar kita terlepas bukan? 
Beberapa teman telah menyingung tentang kepekaan terhadap sekitar untuk bisa menuangkan sebuah tulisan yang berkesan. 
Respect!!! yah itu bahasa kerennya, kita dituntut untuk berusaha menggali informasi sebanyak dan semampu kita. Karena pada dasarnya peristiwa yang ada membawa nilai tersendiri bagi kita.
Saya tertarik dengan seorang kakek tua, siang tadi lewat di depan toko tempat saya bekerja. Beliau menjajakan sabit, pisau dan sebagainya. Ketika baru mendengar teriakan beliau dari jauh, saya mengira bahwa yang jualan adalah bapak-bapak. Suara lantang dan bersemangat itu menipu saya, rupanya beliau seorang kakek dengan postur tubuh sedang, rambut beruban, urat-urat di kedua tangannya menonjol. Di pundaknyalah bilah bambu itu tergantung, dengan dua sisinya berisi wadah sabit, pisau dan segala macam peralatan sejenis. Kalau dilihat dari fisiknya mungkin kita akan bertanya-tanya bagaimana bisa seorang kakek tua mengangkut beban sedemikian beratnya. 
Coba mari kita telisik, 
Itulah kerja keras; pembelajaran yang lewat dari seorang kakek penjual sabit. Bahwa dalam hidup kita perlu bekerja keras. Begitu juga dengan menulis; menulis dan mencari ide adalah seberapa keras kita berusaha untuk menemukan 'sesuatu' dan menjadikan sesuatu itu mempunyai makna lebih. Sebagai penulis kita harus berjuang; bekerja keras; pantang menyerah. Terus menyusun huruf-demi huruf. Hingga nanti huruf-huruf itu akan menemui takdir baiknya sendiri. Percayalah kerja keras dan usaha akan membuka jalan bagi naskah-naskah kita. Kombinasikan itu semua dengan doa! ^^

#happy writing ^^


2 komentar:

  1. Cieee ... yang mulai peka. Eaaak.

    Penulis memang selalu bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang biasa.

    BalasHapus
  2. Dan menulis itu sesuatu ... yang mungkin ada sesuatu di balik sesuatu itu ... pokoknya sesuatu :D
    salaam ayoo menulis ^^

    BalasHapus

Harap tinggalkan komentar. :D