Senin, 30 Mei 2016

Kelopak Bunga Yang Delapan

(picture taken by mas iggy)


kau tahu?
pada kelopak bunga yang delapan
kuhitung perlahan tentang pemahaman
kusuguhkan pertanyaan pertanyaan

duhai bagaimana bisa kutuliskan aksara bungabunga?
jika tibatiba puisiku mematung;
tertegun pada kelembutan embun
bahkan diksidiksi kucari
di antara celah pagi
tapi ...
semua hurufku tersita oleh waktu(mu)
yang dengan takzim memilin segala rindu

masih di kelopak bunga yang delapan
diamdiam kucari jawaban atas pertanyaan pertanyaan
lalu kuurai pada tetes embun yang berderai
dan sebagai pamungkas;
di hitungan ke berapa segala cemas itu meretas?

sedang kau masih sama,
memilih bercengkrama dengan ujung ujung daun
berbagi senyum
berbisik mesra
; rahasia, katanya.

duhai ...
jika syahdu hati memilih pagi
biar kutitip baris pertanyaan pada bungabunga
pabila tiba masa
biar bibir tabir terbuka
adalah bahagia; jawaban dari lantunan doadoa

Kota Kita, Juni 30, 16














Jumat, 27 Mei 2016

Duhai Hati(ku)

duhai hati(ku)
sabarlah dulu
biarkan waktu jadi gurumu

duhai hati(ku)
di mana kutitip secawan rindu
kuatkan detakmu

duhai hati(ku)
sirnakan prasangka
dan segala tanya
tentang jawab yang belum semestinya

duhai hati(ku)
ingatlah Dia Pemersatu
antara takdirnya dan takdirmu

duhai hati 
janji-Nya adalah pasti
bisakah kau tenang menanti?

di ujung batas waktu
kan kaujumpai manis biru kesabaran(mu)
dalam indah perwujudan 
atas doa yang kaulantunkan

duhai hati(ku)
kutitip nama dalam doa penentram rasa
: di ia

Kota Kita, 27 Mei 2016


Rabu, 25 Mei 2016

KAU dan RAHASIA WAKTU



bagaimana bisa kuejakan namamu dalam lembarlembar tertulis?
sedang sususan aksaramu adalah rahasia waktu

bagaimana bisa kugoreskan tintah tintah penawar resah
dalam penantian rindu yang menjarah?

lalu bagaimana bisa kumulai mempertanyakan kemungkinan kemungkinan?
sedang bebunyian rindu terus bertalu di dinding qolbu
dalam syahdu kidung doaku
 ; senandungkan namamu

tentang kekhawatir terhadap episode kehilangan
bagaimana harus kukemas segala cemas?

duhai ... bagaimana kujelaskan pada hati yang menuntut bahagianya sendiri?

 semoga di ujung penantian embun kasihmu datang menyejukkan




#Kota kita, 24 Mei 2016

Minggu, 22 Mei 2016

Repost_SORE YANG DIAM

Sore Yang Diam
(Qona Qona)

aku adalah sore yang diam,
diamdiam mencarimu di episode senja

aku adalah sore yang diam,
diamdiam mencarimu di batas matahari terbenam
diamdiam menanyai burungburung yang hendak pulang

karena aku adalah sore yang diam,
diamdiam mengawasimu dari jauh
sejauh jarak terbit dan terbenam

dan sebentar lagi senja akan pergi,
aku sore yang diam dan sendiri

dan diam-diam aku membungkam
semua pertanyaan,
yang diamdiam hanya kutemui jawabannya dalam diam di senja yang kesorean.

2015

GARA-GARA STALKING

Stalking, apa itu stalking? 

Stalking adalah orang yang suka kepo (pingin tahu kehidupan seseorang) dengan membuka sosial networknya, dia lagi apa or sama siapa. Kalau di facebook;  lihat status-statusnya; foto-fotonya; pokoknya lihat segala aktivitasnya.
sumber:  www.kbbi.online

Nhaah ... udah pada tahu kan? Apa itu stalking? :D
Di sini saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang apa itu stalking. Tapi lebih pada apa sih manfaat stalking itu?
Pernah nggak ngerasain mood yang bisa berubah drastis hanya gara-gara ngestalk profile seseorang di akun media sosialnya?
Bisa jadi itu salah satu dampak negatif dari ngestalk. Biasanya di dunia nyata jika kita mengenal seseorang dan orang itu dekat dengan kita, pasti ada rasa ke-kepo-an yang lebih. Tentang bagaimana orang tersebut; sifat; karakter; dan masih banyak lagi.
Namun pernahkah kalian berpikir, jika dalam kehidupan ini ada kalanya kita tak perlu tahu segala sesuatu diluar jangkauan kita. Misalnya saat kita berteman kita tak bisa memaksa masuk kehidupan pribadi seseorang secara riil dan terperinci. Ada alasan kenapa Pencipta membatasi kemampuan kita untuk tahu segala yang ingin kita tahu, karena bisa jadi sesuatu yang kita cari-cari itu bukanlah sesuatu yang baik untuk kita. Dan dengan ketidaktahuan kita, Allah telah menciptakan rasa tenteram. Tanpa perlu kita usik dengan sikap keisengan kita untuk stalking orang terlalu dalam.
Biarlah kita mengetahui memahami sesuatu yang sesuai kadar kita, bukan memaksa untuk tahu segalanya. Karena mungkin saja hal tersebut belum saatnya bagi kita untuk tahu. Perasaan dan hati kita akan ditempa waktu untuk benar-benar tahu tentang seseorang itu. Tanpa perlu terlalu banyak stalking.

Bagi saya sendiri, adakalanya lebih baik tidak tahu daripada mencoba mencari-cari tahu tentang seseorang jika ujungnya menoreh luka di perasaan.
Biar saja kita mengenalnya apa adanya riil di dunia nyata.
Jika suatu saat kita berhak tahu tentang rahasianya; pastilah itu saat kita benar-benar tepat adanya. Tanpa merugikan pihak kita atau dia.
Perasaan itu sangat sensitive bukan?
Menjaganya agar tetap positif jauh lebih penting dari sekedar mengubah mood dengan stalking bikin persangkaan jadi merinding ... hohohoo :D *oops ^^keep happy to hati ^^

(Cerita) PADA HATI PERINDU ASA

pada hati  kutitip doa di detak nadi
aksara tereja di lembarlembar rasa rahasia dan segala tanya
belum terungkap; terjawab

pabila buih curiga ternetra
apaapa tentang tanya
siapa nama;
siapa berada di m a n a 
siapa dia dan apa

lalu kuputuskan;
terbangkan persangkaan
lenyap segala tanya yang dipertanyakan
pun jawaban yang (masih) tak diutarakan

pabila waktu memilih tanpa dalih
pabila terkata bungkam seketika
pabila aku terhijab waktu
saunjana hati memilih rindu

ialah segala asa dalam untaian doadoa malam
pada hati yang tak ingin kehilangan

*Ada saat di mana Sang Pemilik Hati memilih kita untuk tidak mengerti perihal apa segala tanya. 
Bila saat itu tiba; masa di mana semua terjawab tanpa kau perlu banyak mengeja pertanyaan di relung hati terdalam
Saat itu ingatlah jika kesabaran hatimu telah dibesarkan oleh waktu.

Kota Istimewa, 22 Mei 2016





Jumat, 20 Mei 2016

ANGKA ANGKA

ANGKA ANGKA
Nun di antara sapa salam angka angka
Gurat sahaja  berbilang satu dua dan tiga
Kurasa tawa dalam remah rasa
Angka angka merupa cahaya
Apatah terengkuh segala riuh
Noktah kisah dalam simpuh?
Gema hitungan hati
Kerana jiwa dalam senja hari
Angka angka menyerupa; segala di k i t a

*Kota Istimewa, 20/5/16

Kamis, 19 Mei 2016

BELAJAR NGEBLOG PART 5

Haii ... belajar ngeblog part 5 yuuk lanjut, sekarang bagaimana sih agar bisa konsisten dalam menulis? Serta bagaimana menjaga kualitas tulisan menjadi lebih baik dari hari ke hari? :o 

Sebagai pemula yang mula-mula mengembara ke blog tetangga :D maka dari mereka bisa saya tahu bahwa untuk menjaga konsistensi dalam menulis bukanlah perkara mudah, akan tetapi bukan berarti hal tersebut susah untuk dilakukan. Pernahkan mendengar kalimat "Menulislah maka kau akan terinspirasi" (saya lupa siapa pencetus kalimat tersebut hehehe)
dari kalimat tersebut bisa diambil makna bahwa untuk menjadi penulis maka menulislah! Do it! Do it! and you will get idea to be a write.
Ide itu akan mengalir saat kau menuliskannya, karena jika terlalu lama mencari inspirasi atau ide, ujung-ujungnya kita nggak jadi nulis. Hehehe

untuk meningkatkan kualitas diri, Anda bisa sering-sering berselancar ke blog seorang kawan, membaca buku pengetahuan dan terpenting adalah menulis itu sendiri. Ibarat sebuah pisau; semakin lama diasah akan semakin tajam.
Saya masih ingat pesan seorang teman"Biarlah tulisan-tulisan awalmu itu melatihmu, jika suatu saat tulisanmu sudah baik itu adalah hasil dari kegigihan dalam menulis, bahwasannya biarkan tulisan-tulisan  kecil kita dibesarkan oleh waktu. ^^

silakan kunjungi www.univika.tk
temukan ilmu kepenulisan di sana, seorang kawan yang menginspirasi saya ^^

Selasa, 17 Mei 2016

SUNYI YANG PALING SEPI


adalah sunyi paling sepi,

dalam ruang berjajar
segala suara terbungkam
pikiran melayang
terlintas perbincangan dengan batin yang memilih diam

Baris satu kursi dua;
jelas duka terbebat di mata
melayang segala pandang
apaapa tentang runut kejadian

duhai ia kehilangan

baris dua kursi tiga, empat;
tak terapal kata
murni diam seribu bahasa

aku di antaranya,
melayang segala pandang
cerita yang teruraikan
senyum sapa keramahan

baris tiga kursi enam, tuju;
tiara jiwa berkata
batin tergugu; duka kalbu

dia; kehilangan cakap semu hari lalu

baris satu kursi dua;
dia lelap di raya
bertimangan resah tak bersudah

duhai jika ini adalah sunyi paling sepi
dia adalah lelaki lembut hati
memilin dukanya sendiri

*theroadofinspiration
16-5-16


SALAM SEBELUM PULANG


ketika tirai takdir terurai
dalam doa deras berderai
telah luruh ditingkap
segala yang belum terucap

kan kuceritakan tentang salam sebelum pulang
pabila Putih telah tandang
sedang raga siap terenggang
duhai jiwa berpintal
mendulang ajal

apatah terpikir olehmu rahasia waktu?
sedang angan inginmu jauh dari Tuju
Nun di Atas sana ialah semegah singgasana
pernahkah sekali hanyut dalam doa?
tak ada lagi manfaat
bila taubat terlambat
tengoklah segala terjadi di saunjana hati
tentang apa apa yang apa pernah alpa

dan pabila salam sebelum pulang tak sempat terucapkan
ridholah segala jalan panjang
dalam jauh jarak jangkau pandang
doa senantiasa dititipkan
pada setangkup keikhlasan

salam sebelum pulang,
ialah salam tuju keabadian

17 Mei 2016





Sabtu, 14 Mei 2016

BELAJAR NGEBLOG PART 4

Dont Judge a Book by Its Cover---> Jangan menilai sebuah buku dari tampilan luarnya. 
Yaaps ... ungkapan di atas tak hanya berlaku untuk memilih sebuah buku lhoo, eh :D  hehe
Lebih tepatnya bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari guna menerapkan hubungan sosial yang baik. Bagaimana jika brtemu dengan rekan kerja untuk pertama kalinya? apa yang terlintas di benak Anda?

Sebut saja kesan pertama, kita akan menjumpai banyak sekali karakter orang-orang baru di sekitar kita. Tugas kita adalah bagaimana cara kita membawa diri. Penting untuk tidak melihat seseorang hanya dari tampilan luarnya saja.
Pernahkah kalian bertemu seseorang yang terlihat judes, jutek, cuek dan terkesan angkuh?  :o

Eeist ... tunggu tunggu tunggu :D
jangan terburu-buru dalam menilai seseorang. Kita tidak akan tahu bagaimana sebenarnya karakter, sikap, sifat dan kepribadian seseorang dari segi luarnya saja.

Jadi akan lebih baik, jika kita bisa memahami rekan kita dan memulai hubungan baik, karena e karena belum tentu lho yang terlihat ketus itu beneran ketus :D

So, dont just a book by its cover yes ^^



Jumat, 13 Mei 2016

SEUNTAI SALAM DALAM DOA



ialah bahagia yang dibahasakannya oleh tawa
rona bias di binar mata
jadikan taman taman bunga bermekar di dada

ialah setangkup harap melangit sore ini
selengkung senyum terpatri
di palung hati

ialah yang mengukir salam diamdiam
di setiap detik yang mendetak perlahan

duhai ...
apatah bisa kusimpan waktu?
sedang senyum seperti hendak kukemas saja
di jantung hati yang cemas
di embus napas yang hempas
dan di kelekar tawa lepas

di sana
di kedalaman rasa
pada jiwa yang ada nama

bilakah ejaan diriku berdenyut di nadimu?

jika singgasana rahasia itu belum terwarna
bisakah kubagi biruku di sana?

pada Yang memberi bahagai
kini kutitipkan seuntai salam dalam doa

Kota Istimewa, 13-05-2016


Kamis, 12 Mei 2016

GUGUP


Pernahkah kau merasa gugup?

Ini bukan kali pertama saya memasuki dunia baru; lingkungan baru; tantangan baru dan tanggungjawab baru. Setidaknya berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelum ini harusnya rasa gugup tidak lagi menganggu. Namun kenyataannya, perasaan  ini seperti sebuah keharusan. Perasaan yang harus dirasakan seseorang saat ia memasuki dunia atau lingkungan kerja yang baru.

Mereke bukan orang asing. Ya ... kita sering merasa calon rekan kerja adalah orang asing, meskipun sebelumnya  mereka bukanlah orang asing. Hanya saja konteks kondisinya berbeda. Mulanya kita mengenal sebatas pelangan dan menjual, dan suatu ketika kita akan menjadi rekan. Wow ... mungkin hal ini biasa bagi oranglain, tapi bagi saya sendiri ini merupakan sesuatu yang sangat berbeda. Karena pada konteksnya hubungan yang ada akan berubah. "Dari yang hanya sekedar selamat datang dan terima kasih, menjadi selamat pagi dan ayo kita selesaikan pekerjaan ini."

Atmosfirnya pasti akan berbeda. Tapi dalam hati saya yakin, ada sesuatu yang baik pasti terjadi. Setidaknya semoga dengan menjadi rekan kerja kami bisa saling memberi arti. Menjalankan rutinitas kantor yang menyenangkan. Membawa barokah dalam setiap pengalaman. Dan satu hal, bahwa saya yakin kami semua bisa berteman dengan baik. Kehidupan saya lebih baik, karena bahagia itu adalah laik. 

Setidaknya saat ini saya bisa mengatasi dua hal sekaligus, pertama adalah berhasil mengatasi rasa gugup ini dan yang kedua adalah berhasil menjadikan perasaan tak mengenakkan ini menjadi bahan sebuah tulisan. 
Ayyeeey ^_^ 

Semoga hari ini menyenangkan ^^

Aamiin.

Rabu, 11 Mei 2016

BELAJAR NGEBLOG PART 3 "Nulis apa hari ini?"

"Nanako, mau nulis apa hari ini?" 

Kurang lebih seperti itu kalimat pembuka di blog seorang teman. Membuat saya tergelitik, sebagai penulis pemula terkadang kita mengalami kebingungan dalam memulai sebuah tulisan, menimbang-nimbang apakah ide atau gagasan yang kita miliki benar-benar layak untuk ditulis. Apakah manfaat dari kalimat-kalimat dapat terserap pembaca?  Segudang pertanyaan muncul ketika seorang penulis pemula ingin mengasah penanya. Wajar jika kita kebingungan mencari ide yang pas, tapi kita tak harus begitu saja membiarkan informasi di sekitar kita terlepas bukan? 
Beberapa teman telah menyingung tentang kepekaan terhadap sekitar untuk bisa menuangkan sebuah tulisan yang berkesan. 
Respect!!! yah itu bahasa kerennya, kita dituntut untuk berusaha menggali informasi sebanyak dan semampu kita. Karena pada dasarnya peristiwa yang ada membawa nilai tersendiri bagi kita.
Saya tertarik dengan seorang kakek tua, siang tadi lewat di depan toko tempat saya bekerja. Beliau menjajakan sabit, pisau dan sebagainya. Ketika baru mendengar teriakan beliau dari jauh, saya mengira bahwa yang jualan adalah bapak-bapak. Suara lantang dan bersemangat itu menipu saya, rupanya beliau seorang kakek dengan postur tubuh sedang, rambut beruban, urat-urat di kedua tangannya menonjol. Di pundaknyalah bilah bambu itu tergantung, dengan dua sisinya berisi wadah sabit, pisau dan segala macam peralatan sejenis. Kalau dilihat dari fisiknya mungkin kita akan bertanya-tanya bagaimana bisa seorang kakek tua mengangkut beban sedemikian beratnya. 
Coba mari kita telisik, 
Itulah kerja keras; pembelajaran yang lewat dari seorang kakek penjual sabit. Bahwa dalam hidup kita perlu bekerja keras. Begitu juga dengan menulis; menulis dan mencari ide adalah seberapa keras kita berusaha untuk menemukan 'sesuatu' dan menjadikan sesuatu itu mempunyai makna lebih. Sebagai penulis kita harus berjuang; bekerja keras; pantang menyerah. Terus menyusun huruf-demi huruf. Hingga nanti huruf-huruf itu akan menemui takdir baiknya sendiri. Percayalah kerja keras dan usaha akan membuka jalan bagi naskah-naskah kita. Kombinasikan itu semua dengan doa! ^^

#happy writing ^^


Selasa, 10 Mei 2016

PENTINGNYA DISIPLIN

PENTINGNYA DISIPLIN

Disiplin: n latihan batin dan watak supaya menaati tata tertib; kepatuhan pada aturan. (KBBI)

Dalam kehidupan sehari-hari kata disiplin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Paham dan mengerti maksud dan tujuan dari disiplin itu sendiri. Hanya saja dalam proses praktiknya masih sering melanggar; baik sengaja atau tidak unsur disiplin tersebut.
Sebagai contoh, pagi ini induk semang kami kembali mengomel. Alasannya sama dalam seminggu terakhir ini, beliau sudah mendapati dua kali kran bak mandi dalam kondisi hidup sedangkan di kamar mandi tak terdapat satu orang pun. Jelas dong beliau mencak-mencak.

Terlalu capai? ya ... mungkin semalam rekan kami memang terlalu capai, pulang kerja sudah larut malam. Karena ketidaksiplinannya tersebut akhirnya air yang tak bersalah menjadi tumpah ruah dari saat kami semua terlelap hingga baru ketahuan pagi-pagi jam 03.00 oleh si Induk semang yang bangun lebih awal daripada kami. Beliau tak lantas membangunkan kami, justru beliau baru menegur setelah kami semua bangun.
Nhah kan nhah kan ... mulailah aksi salah menyalahkan, oops ... untungnya teman kami sadar kalau dia terlupa. Sebagai solusi agar kejadian ini tak terulang untuk yang ketiga kali, maka tutup bak mandi harus selalu dipasang, agar kami tahu apa air masih mengucur atau tidak.

Lucu juga si mendengar candaan sekaligus teguran dari si induk semang "Kalau sudah pikun mending nggak usah nyalain kran air! Itu baru hal kecil berupa air, bagaimana jika lupa matiin kompor? Itu bisa buahaya eh bahaya." tutur beliau.

Jleb! Jadilah kami senyum-senyum malu di hadapan beliau. Bagaimana tidak? Lha beliau yang jauh lebih tua saja masih berdisiplin ria. Masa kami yang muda-muda justru pikun dan tak mengindahlan kedisiplinan? hohoho

Pelajaran penting pagi ini, pentingnya disiplin. Mungkin kasus kran air memanglah hal-hal kecil, tapi tahukah? Jika kebiasaan kecil yang baik terus dipelihara maka karakter baik akan tercipta dengan sendirinya.

Hal ini juga berlaku bagi seorang penulis lho ... disiplin menulis akan membawa tulisan kita menemui takdir baiknya.
Walau tidak mudah, kita bisa kan sama-sama berubah? Mengubah kebiasaan untuk berdisiplin menyelesaikan naskah.
Semangaaaat!!! ^^

Senin, 09 Mei 2016

PERJALANAN KAMI

Perjalanan Kami
facebook; beranda biru yang mempertemukan kami dalam sebuah proyek penulisan novel kelompok. Permulaan yang indah untuk seorang penulis pemula seperti saya, siapa yang tak ingin menulis naskah serupa novel dam terbit secara cuma-cuma.
Kami hanya diharuskan untuk mencari partner. 
Dimulailah petualangan kami berburu rekan; ada yang sudah berkelompok; ada yang belum tetapi enggan. Tapi kami tidak menyerah hingga terbentuklah Fighter Girl.
 Pemimpin yang arif dan bijak, rekan kerja yang kompeten dan saling mensuport menjadikan tugas kami menjadi ringan. Dari seluruh anggota Fighter Girl-saya baru bertatap muka dengan satu anggota saja. Rasanya luar biasa bisa bekerja sama dengan mereka teman; sahabat; kakak, meskipun kami hanya bertemu di beranda biru. 

Kita sebagai manusia sudah sepantasnya untuk berencana dan berusaha, namun hasilnya tetap keputusan Allah adalah yang menjadi takdirnya.

Setelah penantian panjang, tibalah saat pengumuman. Dan kami harus berlapang dada; naskah kami belum berjodoh dengan keputusan panitia.

Apa kami kecewa? Apa kami bersedih?
Anda tentu tahu bagaimana perasaan kami saat itu, tapi kami menyadari usaha ini tidak sia-sia. Kami yakin jika naskah kami akan menemukan jalan takdirnya sendiri.

Setiap ada info novel audisi, kami bermusyawarah. Pada akhirnya di tahun 2016 ini, salah satu dari kami mengirimkan naskah tersebut untuk diikutkan audisi novel gratis. Setelah berembug bersama anggota tentunya.

'Tak ada yang sia-sia dalam sebuah usaha dan doa' Hal inilah yang menambah rasa bahagia kami, hari ini naskah kami ada di antara nama-nama naskah yang lolos seleksi. Alhamdulillah ^^

Perjalanan kami baru dimulai, semoga novel kami memberikan inspirasi, manfaat dan membawa keberkahan dari Illahi.
Semakin memacu kami, untuk terus mengepakkan sayap-sayap guna menggapai mimpi-mimpi.

Belajar Ngeblog Part 2

Belajar NgeBlog Part 2

Memang benar apa yang dikatakan seorang kawan, jika kita sudah memulai; menulis; menyusun huruf demi huruf, kalimat demi kalimat, hingga paragrap demi paragrap. 
Semua akan terasa mudah, mengalir begitu saja. Ada saja ide untuk menuliskan itu. 
Sore ini, saat beberapa teman telah berhasil dengan segudang prestasi di dunia literasi, seperti seorang kakak yang dengan kegigihannya menuliskan cerpen dan resensi-resensi, beliau telah berhasil merasakan bagaimana dampak sebuah tulisan dalam kehidupannya. Selalu ada jalan dari Allah untuk memudahkannya dalam menyusun sebuah resensi; bidang baru yang digelutinya saat ini. 
Buah dari kerja keras dan pantang menyerah. Akhirnya naskah-naskah beliau menghiasi beberapa media. 

Saluuut! Tentu saja! 
IRI?  Pasti! (Iri yang positif lho ya).

Beliau sudah menapaki kegigihannya jauh daripada saya yang masih kalah oleh rasa malas. Namun dari sini saya kembali mendapat motivasi. 
Bahwa kegigihannya menulis resensi; mengirim ke media; dan mendapat royalti dari hasil kerja kerasnya adalah bukti perjuangan itu berkesinambungan. Dari royalti resensi beliau bisa membeli buku baru lagi, yang kemudian untuk diresensi lagi; dikirim lagi; begitu seterusnya. Beliau juga aktif di ajang giveaway, merupakan salah sekian dari usahanya untuk terus bergelut di dunia sastra. 

Tepat saat saya tahu tentang kisah beliau, tepat saat perasaan saya begitu bahagia. Mendapat kabar jika naskah novel kelompok lolos audisi terbit gratis. Perjuangan yang tak sia-sia, naskah novel itu sudah lama sekali ditulis, dan Allah memberikan jalannya agar naskah itu benar-benar menjadi sebuah buku.

Dari hal tersebut saya tahu, jika kita tak berhenti berjuang, tentu hasil tak pernah ingkar terhadap daya yang diupayakan.
Kegigihan seorang Fika AJ untuk terus belajar; berbagi dan berjuang melawan rasa malas. Kak Ratnani yang terus tekun berkutat dengan resensi. Mengajarkan kalau menulis itu berarti dan arti itu sejauh mana kita terus menulis dan tak pernah berhenti memotivasi diri.

Belajar NgeBlog

Belajar Ngeblog.

Terinspirasi dari seorang kawan; adek; sahabat; motivator; guru; kakak; atau benteng sekaligus. Dimulai dari sebuah percakapan di jejaring sosial. Hubungan kami terbilang akrab, sama-sama penikmat sastra khususnya puisi. 

Dalam sebuah group kami bercakap tentang tulisan-tulisan kami yang entah mengapa seolah kehilangan diri. Puisi-puisi yang kami buat serasa hambar dari sini kami mulai berpikir ada yang harus di putar.
Dia mulai menulis beberapa cerita berupa fiksi mini, cerpen dan outline novel. Belakangan dia begitu aktif di blog. Dari kondisinya sekarang saya tahu jika dia sudah memenangkan hati dan dirinya. Melakukan perubahan dalam kegiatan sehari-hari, mencoba mengembangkan lagi sayap-sayap mimpi. 
Salut! 
Biasanya dia jarang mengomentari curhatan saya yang beberapa hari ini sedikit banyak tersisipi kalimat berupa keluhan.
 Dia selalu memberikan sentilan-sentilan yang membuat saya berpikir keras. Dari segi waktu dan kondisi kesehatan, saya diberikan nilai lebih tetapi masih saja membiarkan kesempatan dan nilai itu menguap begitu saja. Sedangkan dia? Semangat dan keinginan untuk berubah selalu berkobar di ranah hatinya. Ada saja 'sesuatu' yang membuatnya betah berlama-lama di dunia tulis menulis. Rasanya malu. Tentu saja. Bagaimana bisa saya tidak memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memulai sebuah perubahan?

Kami tahu betul, dalam sebuah dunia sastra tak selalu mudah, ada perjalanan lika-liku yang harus dilewati. Karena sosoknya-lah, saya kembali memantabkan hati untuk berjuang di literasi.
Semangat yang pernah padam harus segera dinyalakan. Kami masih punya mimpi dan akan selalu punya mimpi.

Saya bukan seorang ahli dalam sastra, saya adalah penulis pemula.
Mula-mula menjelajahi blog-blog seorang kawan darinya-lah keinginan ini tertanam. 

#Belajar NgeBlog-Ngulik_univika.tk